Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 16 NOVEMBER: Dow Jones Gairahkan Pasar, IHSG Jebol Level Resisten

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (16/11/2016).
Penguatan IHSG jebol level resisten./.Antara- Puspa Perwitasari
Penguatan IHSG jebol level resisten./.Antara- Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (16/11/2016).

IHSG ditutup menguat 101,90 poin atau 2,01% ke level 5.180.40 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.112,50-5.183,59. Indeks bertengger di zona hijau setelah di awal pembukaan menguat sebesar 33,99 poin ke 5.112,50.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 215 saham menguat, 69 saham melemah dan 254saham stagnan. Adapun, saham PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. (TLKM) jadi pendorong IHSG hari ini, yakni 14,94%. Sementara, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) jadi penekan utama dengan turun 1,08%.

Adapun, dari 9 sektor, seluruhnya menguat. Sektor infrastruktur memimpin penguatan dengan penguatan 2,76%, disusul oleh sektor finansial yang naik 2,56%.

Mayoritas bursa Asia juga menguat, hanya indeks Malaysia saja yang melemah pada perdagangan siang ini. Indeks SE Thailand naik 0,58%, FTSE Strait Times yang naik 0,46%, indeks Kospi naik 0,81% dan indeks Hang Seng yang naik 0,53%. Begitu juga dengan indeks Topix yang naik 1,19% dan Nikkei225 naik 1,13%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan IHSG pada siang ini berhasil melewati level resisten 5.165. Penguatan IHSG terjadi salah satunya didorong oleh sentimen global. Menurutnya, rebound yang terjadi pada harga minyak WTI, telah membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) melanjutkan tren naiknya.

Pada pergerakan semalam, indeks DJI bergerak naik 54,37 poin (+0,29%) sehingga ditutup pada level 18.923,06.  

“Sentimen positif dari kenaikan indeks Dow Jones ini membuat indeks di kawasan Asia pada hari ini bergerak flat naik,” katanya, Rabu (16/11/2016).

Dia menilai, level psikologis 5.000 tetap akan menjadi support pertama. Tren turun IHSG hanya berakhir jika berhasil ditutup diatas resisten pertama 5.170.

“Akankan bisa bertahan? Sebenarnya, selain efek Trump, ada juga efek soal demo kasus Ahok dan sentimen harga batu bara,” paparnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper