Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi beton, PT Waskita Beton Precast Tbk., mengincar kontrak baru Rp12 triliun sepanjang 2017 atau meningkat 50% dibandingkan dengan perkiraan realisasi Rp8 triliun pada 2016.
Dari kontrak tersebut, perusahaan menargetkan pendapatan Rp7,4 triliun pada 2017 atau meningkat 57% dibandingkan dengan Rp4,7 triliun pada 2016. Perseroan itu menargetkan laba bersih Rp900 miliar pada 2017 atau meningkat 47% dibandingkan dengan target Rp610 miliar pada 2016.
“Manajemen menargetkan pada tahun 2017 pendapatan perusahaan mencapai Rp7,4 triliun dengan laba bersih sekitar Rp900 miliar dengan perkiraan nilai kontrak baru sebesar Rp12 triliun,” papar Manager Humas Waskita Beton Precast Reza Erlangga Ludwian dalam surat elektroniknya kepada Bisnis, Sabtu (5/11/2016).
Selain itu, Reza memaparkan kontrak baru yang diperoleh Waskita Beton Precast sampai Oktober 2016 senilai Rp7,6 triliun atau sekitar 95% dari target Rp8 triliun. Proyek itu sebagian besar berasal dari proyek internal yang dikerjakan oleh induk usahanya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
“Penambahan kontrak baru berasal dari proyek-proyek rumah susun bertingkat tinggi di Kemayoran, Wisma Atlet Kemayoran, Rusun Pasar Rumput, dan proyek jalan tol Bogor-Ciawi –Sukabumi,” paparnya.
Sepanjang tahun ini, kontrak bernilai besar yang diperoleh Waskita Beton Precast berasal dari proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung Rp2,3 triliun, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Rp770 miliar, jalan tol Pasuruan-Probolinggo Rp500 miliar, jalan tol Pemalang-Batang Rp1,5 triliun, jalan tol Batang-Semarang Rp500 miliar dan LRT Palembang Rp1 triliun.
Dengan kontrak yang telah diperoleh itu, emiten berkode saham WSBP itu membukukan pendapatan usaha Rp3,06 triliun pada Januari-September 2016 atau meningkat 89,72% dibandingkan dengan Rp1,61 triliun pada periode yang sama 2015.
Perseroan membukukan laba periode tahun berjalan Rp391,98 miliar pada Januari-September 2016 atau meningkat 85,6% dibandingkan dengan Rp211,12 miliar pada periode yang sama 2015.
Kinerja perusahaan tersebut ditopang oleh kapasitas produksi perseroan sebesar 2,3 juta ton pada saat ini. Kapasitas produksi diharapkan dapat mencapai 2,6 juta ton sampai akhir 2016. Produksi beton saat ini berasal dari 8 pabrik yang dimiliki oleh perseroan.
Manajemen perusahaan berencana menambah 2 pabrik lagi dimana perusahaan sedang membangun pabrik di Palembang, Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi 250.000 ton dan berencana membangun pabrik di Klaten, Jawa Tengah berkapasitas 100.000 ton.
Berbagai rencana perseroan itu akan ditopang oleh sejumlah sumber pendanaan. Salah satunya adalah dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp5,1 triliun atau salah satu hasil IPO terbesar di BEI sepanjang 2016.
Dana itu diperoleh dari penjualan 10,5 miliar lembar saham perseroan atau setara dengan 40% modal perseroan kepada investor. Sebagian besar saham Waskita Beton dengan porsi 60% masih dikuasai oleh Waskita Karya.