Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. mencatat penurunan laba bersih sebesar 42,3% menjadi Rp360,86 miliar per September 2016. Laba merosot sejalan dengan penurunan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Jumat (28/10/2016), pendapatan Blue Bird turun 9,66% menjadi Rp3,64 triliun. Beban usaha juga naik 24% atau Rp84,53 miliar menjadi Rp435,23 miliar. Beban usaha yang mencatat kenaikan antara lain gaji, tunjangan, penyusutan, dan kantor.
Kombinasi kenaikan beban dan penurunan pendapat membaut laba usaha tergerus 34% menjadi Rp581,98 miliar. Total jenderal, laba bersih yang diatribusikan untuk entitas induk pun anjlok menjadi tinggal Rp360,86 miliar.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings memprediksi kinerja perusahaan taksi konvensional bakal tertekan menyusul penundaan aturan baru yang mengatur jasa transportasi berbasis aplikasi atau taksi online. Aturan yang dimaksud yakni Permenhub No.32 Tahun 2016
Fenomena taksi online yang menawarkan tarif yang lebih rendah dari taksi konvensional menyebabkan tingkat pendapatan dan utilisasi armada taksi konvensional tertekan. "Fitch memandang jasa transportasi berbasis aplikasi akan terus menganggu bisnsi modal taksi konvensional," tulis Fitch.