Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Hong Kong terpantau melemah pada perdagangan hari ketiga, Rabu (12/10/2016), sejalan dengan berlanjutnya pelemahan saham perusahaan properti dan finansial di tengah kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS.
Di sisi lain, gambaran melemahnya kinerja mata uang yuan turut membebani perusahaan daratan China yang terdaftar di Hong Kong.
Indeks Hang Seng hari ini dibuka turun 0,69% atau 162,60 poin ke posisi 23.386,92.
Pergerakannya terus merosot 1,09% atau 257,60 poin ke level 23.291,92 pada pukul 11.05 WIB.
Sebanyak 6 saham menguat, 42 saham melemah, dan 2 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng siang ini.
Saham Tencent Holdings Ltd. yang drop 2,04% menjadi penekan utama pelemahan Hang Seng, diikuti oleh saham China Construction Bank Corp. yang melorot 1,73%, Industrial & Commercial Bank of China Ltd. yang anjlok 2,44%, dan Bank of China Ltd. yang jatuh 2,80%.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, indeks perusahaan real estate Hong Kong bergerak menuju rentetan pelemahan terpanjangnya dalam hampir dua bulan, dipimpin oleh Sino Land Co. dan Wharf Holdings Ltd. AAC Technologies Ltd., yang melemah ke level terendahnya dalam dua bulan.
Meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini telah memacu dolar akhir-akhir ini serta membebani performa perusahaan pengembang properti.
“Saham perusahaan properti Hong Kong telah terkoreksi setelah reli. Penguatan dolar dan pelemahan yuan membebani harag saham perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong,” ujar Daniel So, ahli strategi CMB International Securities Ltd.
Pergerakan Indeks Hang Seng
Tanggal | Level | Perubahan |
12/10/2016 (Pk. 11.05 WIB) | 23.291,92 | -1,09% |
11/10/2016 | 23.549,52 | -1,27% |
10/10/2016 | - | - |
7/10/2016 | 23.851,82 | -0,42% |
6/10/2016 | 23.952,50 | +0,69% |
Sumber: Bloomberg