Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memproyeksi kelebihan pasokan yang melanda industri semen di indonesia akan bertahan dalam jangka menengah kendati terdapat pemulihan penjualan tahun ini.
Dalam publikasi Fitch yang dikutip Bisnis.com, Senin (10/10/2016), Fitch menilai hal ini akan menyebabkan tekanan pada margin produsen semen berlanjut. Para produsen semen menurut Fitch memang telah memacu produksi lebih cepat dibandingkan dengan tingkat penjualan dalam 2-3 tahun terakhir.
Fitch memprediksi, penjualan semen domestik akan tumbuh 4%--5% tahun ini menjadi sekitar 63 ton. Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan dengan kinerja sepanjang 2015 yang hanya mencatat pertumbuhan 1%.
Peningkatan penjualan semen tahun ini menurut Fitch akan disumbang oleh pemulihan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan permintaan dari sektor yang terkait dengan infrastruktur. Dalam dua tahun ke depan, Fitch juga memprediksi penjualan semen akan tumbuhs ejalan dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi di mana pada tahun depan pertumbuhan diestimasi mencapai 5,5% dan 5,7% pada 2018.
Di lain pihak, data Asosiasi Semen Indonesia menyebut kapasitas produksi semen nasional tahun ini akan menyentuh 92,7 juta per tahun. Maka, tingkat penggunaan utilisasi pabrik menurut Fitch akan turun menjadi hanya 65%-70%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi tiga tahun lalu di mana sempat menyentuh 85% saat ekonomi dan pasar properti menggeliat.
