Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (7/10/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
BRNA Restrukturisasi MTN Rp200 Miliar
PT Berlina Tbk (BRNA) kembali melakukan restrukturisasi pinjaman dimana restrukturisasi itu dilakukan pada 4 Oktober 2016 lalu terhadap Medium Term Notes. MTN yang direstrukturisasi berjumlah Rp200 miliar dimana skema restrukturisasi dilakukan dengan pelunasan dini atas pinjaman tersebut. Sehubungan dengan itu, perseroan telah memperoleh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berupa pinjaman tetap I senilai Rp200 miliar guna melunas MTN tersebut. Perseroan berharap restrukturisasi pinjaman dapat menurunkan beban bunga perseroan dan memberikan fleksibilitas bagi perseroan di dalam manajemen kas. Pada 27 September 2016 lalu perseroan juga melakukan restrukturisasi pinjaman perbankan.
PLIN Dapat Tambahan Pinjaman US$25 Juta
PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) meraih pinjaman sindikasi perbankan dimana penandatanganan perjanjian pinjaman berupa Supplemental Agreement dilakukan perusahaan pada 4 Oktober 2016 lalu. Dalam pinjaman tersebut CIMB Bank Berhad cabang Singapura sebagai pengatur dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sebagai pengatur utama dan agen fasilitas. Supplemental Agreement ini merupakan amandemen atas US$100 juta Facility Agreement tertanggal 27 Oktober 2014 antara perseroan sebagai debitur dan CIMB Berhad sebagai pengatur utama. Supplement Agreement ini menyatakan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai participating lender setuju menyediakan kepada perseroan komitmen lebih lanjut sampai dengan jumlah keseluruhan nilai pokok US$25 juta. Dengan demikian maka total fasilitas yang diterima perseroan menjadi US$125 juta.
RMBA Divestasi Salah Satu Anak Usaha
Tien Wah Press Holdings Bhd, telah memenangkan tender dari British American Tobacco Group guna membeli salah satu entitas usahanya PT Bintang Pesona Jagat yang bergerak di bidang percetakan kemasan dan juga mendapatkan kontrak enam tahun untuk mensuplai kemasan rokok. Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp304 miliar atau 96,73 juta ringgit Malaysia. Tender ini dilakukan anak usaha Bentoel Group yakni PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Tien Wah dan anak usahanya akan mengakuisisi salah satu entitas anak Bentoel Group yakni PT Bintang Pesona Jagat.
CENT Berencana Rights Issue 20,8 Miliar Saham
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) berniat melakukan rights issue atau Penawaran Umm Terbatas III dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20.788.976.600 saham perseroan dengan harga nominal Rp100 per saham. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 11 November mendatang dimana PUT III ini rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2017. Dana hasil PUT III ini sekitar 4% akan digunakan untuk melaksanakan pembelian saham PT Network Quality Indonesia (NQI) dan 93% akan dibayar untuk memberikan pinjaman kepada NQI guna melunasi hutang pokok dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
Anak Usaha KIJA Terbitkan Obligasi US$186 Juta
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya Jababeka International B.V, menerbitkan obligasi global senilai US$186 juta dengan tenor tujuh tahun dan tingkat bunga 6,5% per tahun. Sebanyak US$ 165,38 juta dari obligasi global yang diterbitkan akan digunakan untuk mengganti obligasi jatuh tempo 2019. Jumlah obligasi jatuh tempo 2019 mencapai US$260 juta sehingga sisa obligasi yang tidak ditukar sebanyak US$94,61 juta akan tetap jatuh tempo pada 2019.
LEAD Restrukturisasi Pinjaman US$30 Juta
PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) telah menandatangani perjanjian dengan DBS Bank Singapura untuk merestrukturisasi pinjaman sebanyak USD30 juta.tersebut merupakan langkah lanjutan menyusul restrukturisasi serupa atas pinjaman USD44 juta dari UOB Bank Singapura. Jangka waktu saldo pinjaman yang tersisa seluruhnya akan diperpanjang menjadi 2021.Restrukturisasi pinjaman akan membuat arus perseroan lebih terkendali meski kas perseroan sebetulnya masih sanggup untuk membayar angsuran