Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (5/10/2016).
Di akhir sesi I, IHSG melemah 1,25% atau 68,56 poin ke level 5,403,76, setelah dibuka turun 14,32 poin (0,26%) ke 5.458.
Sebanyak 65 saham menguat, 195 saham melemah, dan 278 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh atau sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif, terlemah sektor aneka industri (-2,22%).
Sementara itu Bisnis 27 pada akhir sesi I, ditutup melemah 6,91 poin atau 0,42% ke 480,95.
Rupiah pada pk. 12.01 WIB melemah 21 poin atau 0,16% ke Rp12.999 per dolar AS.
“ECB mengurangi stimulus, Pejabat Fed (mengemukakan) Desember (suku bunga) siap naik. Harga komodtas anjlok, (antara lain) logam dan emas. Brexit juga. Orang profit taking taking. Pasar tertekan,” Analis First Asia Capital David Sutyanto saat dihubungi hari ini, Rabu (5/10/2016).
Seperti diketahui ada potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember, setelah dua orang pejabat bank sentral AS menyatakan kebijakan itu perlu dilakukan segera untuk pengetatan kebijakan moneter, dan ekonomi AS telah siap dengan kenaikan suku bunga.
Sementara itu European Central Bank (ECB) secara bertahap akan mengurangi program pembelian asetnya seiring dengan akan berakhirnya program quantitative easing pada Maret 2017. ECB kemungkinan akan mengurangi program pembelian asetnya sebesar 10 miliar euro per bulan, dari saat ini yang sebesar 80 miliar euro per bulan.
Lainnya pound sterling melemah terhadap dolar AS pada level terendah selama tiga dekade terakhir, akibat meningkatnya kekhawatiran akan dampak Brexit yang akan melarang Inggris masuk akses ke pasar tunggal Uni Eropa.