Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (5/10/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Per September Kontrak Baru WTON Rp3 Triliun
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) tengah mengerjakan proyek pembangunan pengamanan pantai di Jakarta tahap 2 paket 2 ruas Kalibaru-Cilincing yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar wilayah Ciliwung Cisadane. Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp188 miliar ini telah dimulai sejak Juli 2016 lalu dan akan selesai pada awal tahun 2018 mendatang. Dalam proyek tersebut perseroan memiliki saham sebesar 45-50%, sisanya dimiliki oleh PT Sac Nusantara. Beberapa proyek yang tengah dikerjakan perseroan saat ini yakni, pembangunan pabrik Wilmar Nabati di Pelintung Dumai, jembatan sungai Dumai di Riau, fasilitas pendukung Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, proyek APMS Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 di Jakarta, PLTU Bengkayang di Kalimantan, Shangri-La hotel di Bali, cold storage di Jawa Timur, serta proyek pembangunan PLTU di Batang Jawa Tengah. WTON telah membukukan kontrak baru sebesar Rp3 triliun per kuartal III 2016. Jumlah ini setara 69,76% dari target perseroan di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp4,3 triliun.
- WSKT Beri Pinjaman Ke Anak Usaha Rp179,09 Miliar
PT Waskita Karya (Persero) Tbk memberikan pinjaman kepada salah satu anak usahanya, yakni PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar Rp179,09 miliar. Fasilitas pinjaman ini diberikan kepada WTR untuk kebutuhan setoran modal dan kegiatan operasional pada beberapa anak perusahaannya. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada WTR memiliki tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun. Pinjaman ini memiliki durasi selama 12 bulan sejak tanggal perjanjian ditandatangani.
- POOL Akuisisi Dua Perusahaan Senilai Rp342 Miliar
PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) mengakuisisi dua entitas perusahaan senilai Rp342 miliar dari dana rights issue. Perseroan telah mengeksekusi pembelian saham PT Indojasa Pratama Finance (IPF) dan PT Kharisma Asset Management (KAM). Masing-masing senilai Rp254 miliar dan Rp88 miliar. Perseroan telah menjadi pemegang saham pengendali IPF dan KAM, tanggal transaksi pada 23 September 2016. POOL mengklaim kondisi keuangan perseroan akan membaik, terutama dalam kemampuan melakukan investasi dan pengembangan usaha.
- IBFN Restrukturisasi Pembiayaan Rp150,97 Miliar
PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) merestrukturisasi pembiayaan senilai Rp150,97 miliar. Pembiayaan yang dimaksud yakni kredit modal kerja ekspor yang berasal dari kreditur Indonesia Eximbank. Skema restrukturisasi yakni perubahan jangka waktu pinjaman atas dua fasilitas. IBFN menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan kreditur. Restrukturisasi fasilitas akan memperbaiki arus kas perusahaan karena beban pembayaran ke bank kreditur menjadi lebih ringan.
- PLIN Berencana Buyback Saham Dengan Dana Rp234,3 Miliar
PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) berniat melakukan pembelian kembali atau buyback saham hingga 3 Januari 2017. Perseroan menyiapkan dana maksimal Rp234,3 miliar untuk aksi buyback ini. Pembelian saham akan dilakukan melalui pasar reguler dan pasar negosiasi. Perseroan membatasi harga buyback masimal Rp3.300 per saham.berkeyakinan pembelian kembali saham dapat mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan sehingga dapat mecerminkan pencapaian kinerja yang lebih baik ke depan.
- SSIA Targetkan Pembentukan JV Pada Desember
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan dapat menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan pada Desember 2016. Perseroan menargetkan tambahan lahan seluas 400 hektare dari perusahaan patungan tersebut. Jumlah lahan tersebut berasal dari milik perseroan dan calon mitra. Perseroan akan mengakusisi lagi 100 hektare, ditargetkan pada akhir tahun ini dapat diselesaikan. Tambahan lahan dari perusahaan patungan memungkinkan perseroan menjual lahan dalam jumlah besar ke beberapa investor. Karena, cadangan lahan siap jual milik SSIA tinggal tersisa 182 hektare per Juni 2016