Bisnis.com, JAKARTA— PT OSO Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Senin (3/10/2016).
Riset OSO Securities Indonesia menjelaskan secara teknikal, indikator stochastic oscillator sudah membentuk deadcross, RSI lemah dan MACD negatif. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.301-5.405,” papar riset tersebut.
Akhir pekan lalu, IHSG terkoreksi sebesar 1,24% ke level 5.364,80 seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar. Semua indeks sektoral berahir terkoreksi, sektor aneka industri memipin pelemahan dengan turun sebesar 4,11%, diikuti oleh sektor pertambangan dan industri dasar masing-masing 2,36% dan 2,2%.
Sentimen dari dalam negeri oleh pencapaian tax amnesty tahap I yang lebih dari 50% atau sebesar Rp97,2 triliun dari total target Rp165 triliun hingga 31 Maret 2016 ternyata tidak bisa menjadi penahan IHSG. Pelaku pasar asing mencatatkan net buy senilai Rp384,68 miliar.
Sementara itu, dari bursa Asia mayoritas indeks utama ditutup terkoreksi. Indeks Nikkei dari Bursa Jepang memimpin penurunan dengan anjlok 1,46% ke level 16,449.84. Koreksi yang terjadi pada bursa Jepang merupakan imbas dari kekhawatiran terhadap stabilitas Deutsche Bank yang akan mengganggu pergerakan saham-saham keuangan, setelah pada kamis sebelumnya Deutsche Bank anjlok hingga 6,7%.
