Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri Petrocehmical (TPIA) Bidik Pendapatan US$2 Miliar Tahun Depan

Emiten produsen petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. menyasar pendapatan bersih mencapai US$2 miliar pada 2017
Pabrik Chandra Asri Cilegon/Antara
Pabrik Chandra Asri Cilegon/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. menyasar pendapatan bersih mencapai US$2 miliar pada 2017.

Pihak perseroan bersandi TPIA tersebut berharap dapat menjaga momentum pertumbuhan yang terjadi tahun ini sehingga berdampak positif pada 2017. Sebelumnya perseroan optimistis dapat membukukan pendapatan di kisaran US$1,7 miliar dengan laba bersih sekitar US$250 juta hingga tutup tahun 2016.

Sebagai gambaran,  pada 2015 pendapatan perseroan mencapai US$1,37 miliar dengan laba US$26,33 juta. Sementara pada semester I/2016 pendapatan perseroan mencapai US$882,11 juta dengan laba bersih US$131,75 juta.

Adapun untuk laba bersih yang dibidik pada 2017, Suryandi, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Petrochemical, mengatakan di kisaran 15% dari total revenue. Menurutnya, persentase tersebut sama dengan perbandingan target pendapatan dan laba yang dibidik hingga tahun ini berakhir.

“Kalau untuk pendapatan tahun depan masih di kisaran US$2 miliar melihat kapasitas produksi yang bertambah sejak akhir tahun lalu dan dipengaruhi harga yang bagus, Kalau untuk laba persentasenya sama seperti target laba tahun ini terhadap target total pendapatan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (29/9).

Sebagai gambaran, pada akhir tahun lalu perseroan menyelesaikan ekspansi kapasitas produksi hingga 43%. Di sisi lain, Suryandi memperkirakan harga bahan baku yaitu naphta hingga tahun depan masih lebih rendah seiring harga minyak dunia yang dinilainya belum akan kembali pulih.

Hal itu diharapkan dapat mempertahankan margin tinggi karena sekitar 80% dari beban pokok datang dari biaya bahan baku. Menurutnya, pihaknya akan mempertahankan margin di kisaran yang sama seperti yang diraih sepanjang semester I/2016 yang sekitar 25%.

Pada semester I/2016, laba kotor perseroan mencapai US$217,96 juta meningkat 147% dari US$88,21 juta pada semester I/2015.  Sebagai hasilnya, margin laba kotor melonjak menjadi 24,7% dari 11,0% secara year on year (yoy).

“Ini akan berlanjut pada 2017, margin masih akan lebih baik karena harga minyak di level yang rendah tapi dari harga jual produk lumayan tinggi, margin kotornya saja sudah 24% sekarang sampai 25% itu sudah bagus tahun depan kami berharap di persentase yang sama. Karena di industri petrokimia kami mencermati margin produk bukan harga jual,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper