Bisnis.com, JAKARTA—Penyelesaian pembiayaan proyek (financial closing) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Indika Energy Tbk. (INDY) senilai lebih dari Rp27 triliun ditargetkan rampung pada Desember 2016.
Indika Energy akan membangun PLTU Cirebon II dengan investasi US$2,1 miliar. Perseroan tergabung dalam konsorsium PT Cirebon Energi Prasarana sebagai perluasan PLTU Cirebon 1 yang dikelola oleh PT Cirebon Electric Power.
Direktur Utama PT Cirebon Electric Power Heru Dewanto mengatakan financial closing masih terganjal surat jaminan kelayakan usaha (SJKU). Surat ini sebagai jaminan pemerintah bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan melaksanakan seluruh kewajiban pembayaran.
"Financial closing ditargetkan bulan Desember 2016. Tinggal urus SJKU saja," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (15/9/2016).
Target awal financial closing proyek PLTU ini rampung pada Agustus 2016. PLTU Cirebon II ini akan dibangun oleh perusahaan patungan bersama Marubeni Corporation (35%), Samtan Co. Ltd. (20%), Korea Midland Power Co. Ltd. (10%), dan Chubu Electric Power Co. Inc. (10%).
Pendanaan akan disediakan oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Export-Import Bank of Korea, dan NEXI Investment Insurance and Comercial Bank. Pinjaman proyek diproyeksi mencapai US$1,8 miliar-US$1,9 miliar yang dipimpin oleh JBIC.
Heru menyebutkan, proses konstruksi diperkirakan mundur seiring dengan tertundanya financial closing. Meski pekerjaan fisik di lapangan telah dimulai, konstruksi PLTU Cirebon II tidak dapat dilakukan dengan kecepatan penuh.
Diperkirakan, proses commissioning dapat dilakukan setelah konstruksi PLTU rampung pada akhir 2020. Saat ini, anak usaha emiten bersandi saham INDY tersebut tengah menggarap pematangan tanah, pemagaran, dan pembuatan akses jalan.