Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia dilaporkan melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (9/9/2016), di saat para investor mencermati prospek kebijakan moneter di AS dan Jepang setelah bank sentral Eropa mengecilkan kebutuhan untuk stimulus ekonomi lanjutan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5% ke 141,30 pada pukul 09.11 pagi waktu Tokyo. Pergerakannya kemudian lanjut melemah 0,5% pada pukul 09.20 pagi waktu Tokyo (07.20 WIB).
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, pergerakan indeks MSCI mengarah menuju kenaikan sebesar 2,8% pekan ini, penguatan terbesar dalam sebulan, di saat para pedagang mengurangi prediksi bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya bulan ini.
Di sisi lain, terdapat spekulasi apakah Bank of Japan akan menambah kebijakan stimulusnya.
Sementara itu, pergerakan saham di AS dan Eropa melemah setelah Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengecilkan prospek peningkatan pada pembelian aset pada saat kecemasan terhadap dampak Brexit pada zona Eropa bertambah.
“Ketika keputusan ECB mengecewakan, kita masih dapat mengharapkan stimulus tambahan menjelang akhir tahun di saat terdapat banyak ketidakpastian di Eropa. Para investor mungkin akan menanti menjelang petemuan kebijakan The Fed dan Bank of Japan,” kata James Woods, ahli strategi Rivkin Securities.
Sejalan dengan pergerakan bursa Asia, indeks Topix Jepang naik 0,3% setelah nilai tukar yen melemah 0,7% terhadap dolar AS kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,8%, sementara indeks S&P/NZX 50 New Zealand turun 0,2% dan indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,8%.