Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah rencana Gubernur Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan, logam industri mencatatkan koreksi dan bergerak terbatas.
Pada perdagangan Rabu (31/8/2016), harga emas Comex kontrak Desember 2016 terkontraksi 0,3 poin atau 0,02% menjadi US$1.316,2 per troy ounce.
Adapun rentang harga emas pada level tertinggi sempat mencapai US$1.319,2 per troy ounce dan level terendah US$1.314,7 per troy ounce.
Sementara itu, harga tembaga masuk pada zona hijau atau naik 0,2 poin dengan persentase 0,1% menjadi US$207,85 per pound.
Rentang pergerakan tembaga pada perdagangan terpantau bergerak dari level US$207,65 per pound --US$209,1 per pound.
Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka Suluh Wicaksono mengungkapkan meski logam mulia terkoreksi secara harian, akan tetapi kinerja secara year to date (y-t-d) terbilang baik yakni tumbuh 24,38 poin atau 38,77% dari posisi awal tahun US$1.064 per troy ounce.
Dia mengungkapkan penguatan nilai tukar dolar akan sangat berdampak terhadap kinerja logam industri.
Sementara itu, kinerja tembaga secara y-t-d terpantau masuk pada zona merah atau terkontraksi hingga 3,48 poin atau 5,18% dari posisi US$215,5 per pound pada awal tahun. Dia mengungkapkan saat ini pasar masih menanti data tingkat pengangguran dan non-farm payroll di AS.
"Pasar memprakirakan bahwa data AS akan bagus, sehingga potensi logam industri seperti akan tertekan lagi," ungkapnya saat dihubungi.