Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Data Ekonomi Jerman Mengecewakan, Indeks Stoxx Tergelincir

Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,8% ke level 342,02 pada penutupan perdagangan Kamis (25/8/2016).
Bursa Eropa melemah./.
Bursa Eropa melemah./.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa membukukan penurunan terbesar dalam lebih dari tiga minggu setelah laporan sentimen bisnis Jerman yang mengecewakan menyorot kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.

Sementara itu, perhatian investor masih tertuju pada rencana pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming, Jumat.

Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,8% ke level 342,02 pada penutupan perdagangan Kamis (25/8/2016), dengan seluruh sektor melemah. Indeks DAX Jerman turun 0,9%, salah satu penurunan terbesar di antara pasar saham Eropa Barat, setelah data dari lembaga Ifo menunjukkan sentimen bisnis di ekonomi terbesar di kawasan ini melemah secara tak terduga pada bulan Agustus.

Sementara itu, penurunan produsen obat menyeret Swiss Market Index turun 0,7%, sedangkan indeks FTSE MIB Italia melemah 1,1% karena saham perbankan kembali merosot.

"Ifo yang mempengaruhi pasar hari ini, tapi semua mata tertuju pada Yellen," kata Ralf Zimmerman, analis Bankhaus Lampe kepada Bloomberg.

Ia melanjutkan, investor tidak akan bersikap terlalu agresif menjelang pidato Yellen.

Investor masih mencari petunjuk mengenai prospek kenaikan suku bunga AS, dengan pidato Janet Yellen mendatang diharapkan dapat memberikan kejelasan setelah komentar hawkish terbaru dari pejabat the Fed. Sementara itu, probabilitas kenaikan suku bunga acuan the Fed tahun ini mencapai 54%, naik dari 36% pada awal Agustus lalu.

Sektor otomotif berada di sektor dengan penurunan terbesar pada indeks Stoxx 600 karena euro menguat untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir, membuat ekspor menjadi lebih mahal.

Sektor farmasi Eropa tergelincir setelah komentar dari calon presiden dari Partai Demokrat AS Hillary Clinton memunculkan kembali kekhawatiran tentang potensi perubahan harga obat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper