Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA 23 AGUSTUS: Pidato Yellen di Jackson Hole Dinanti, Indeks MSCI Fluktuatif

Indeks MSCI Asia Pacific naik lebih kecil dari 0,1% ke 139,07 pada pukul 09.11 pagi waktu Tokyo (07.11 WIB), setelah sempat melemah 0,1%.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia dilaporkan berfluktuasi pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/8/2016), di saat para investor menimbang-nimbang kemungkinan penaikan tingkat suku bunga AS tahun ini.

Indeks MSCI Asia Pacific naik lebih kecil dari 0,1% ke 139,07 pada pukul 09.11 pagi waktu Tokyo (07.11 WIB), setelah sempat melemah 0,1%, seiring penurunan saham produsen energi pasca kemerosotan pada bursa berjangka minyak.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, para investor sedang menantikan pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di sela-sela pertemuan para bankir di Jackson Hole, Wyoming pekan ini, setelah beberapa pejabat The Fed sebelumnya memberikan pernyataan bernada hawkish.

Prediksi bahwa The Fed akan menaikkan biaya pinjaman pada Desember menanjak menjadi 51%, sementara para pedagang memprediksi kemungkinan sebesar 24% untuk langkah pengetatan pada September. 

“Kita harus menunggu komentar Yellen untuk mendapatkan kejelasan. Meski ada tanda-tanda perbaikan ekonomi AS, khususnya pada pasar tenaga kerja, penaikan suku bunga mungkin akan dilakukan di tahun 2017. Melihat risalah rapat The Fed Juli lalu, mereka masih cenderung berhati-hati,” ujar Chris Green, Direktur Ekonomi dan Strategi First NZ Capital Group Ltd.

Bursa Asia sebelumnya telah reli 23% dari level terendahnya setelah data ekonomi yang mengecewakan dari para negara dengan perekonomian terbesar di dunia memicu spekulasi bahwa bank sentral akan terus mendukung mereka dengan stimulus dan pelonggaran kebijakan moneter.

Sejalan dengan pergerakan bursa Asia, indeks Topix Jepang dilaporkan turun 0,3% dan Kospi Korea Selatan naik 0,2%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia dan indeks S&P/NZX 50 New Zealand masing-masing naik 0,3% dan 0,1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper