Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada Senin (22/8/2016) diprediksi bergerak tertekan di kisaran 5.315--5.445.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan pergerakan teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) terlihat tertarik kembali pada resistance harga tertinggi sebelumnya di kisaran level 5.470. Sinyal ini tentu negatif jika terus melemah hingga mengonfirmasi pola double top.
"Indikator stochastic bergerak positif, tapi tidak dibarengi momentum RSI yang tertekan terus pada area overbought, sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak cukup tertekan di kisaran 5.315-5.445," tulis Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (19/8/2016).
Menurutnya, awal pekan depan akan diwarnai survei data aktivitas manufaktur dan jasa di Eropa serta AS sebagai tolak ukur ekonomi pada benua tersebut.
Pada akhir pekan ini, Jumat (19/8/2016), IHSG ditutup melemah 0,83% ke posisi 5.416,03 dengan volume perdagangan yang relatif moderat. Seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri.
Sebelumnya, sektor aneka industri bergerak cukup optimistis menyambut pertumbuhan penjualan mobil nasional yang secara tidak langsung berdampak pada kinerja penjualan ASII.
Pada akhir pekan ini investor cenderung ambil untung. Investor asing pun pertama kalinya melakukan aksi jual bersih sebesar Rp533,02 miliar. Net sell tersebut merupakan net sell pertama pada bulan ini. Maka, total capital inflow pada pekan ini sebesar Rp1,82 triliun, lebih rendah dari pekan sebelumnya.