Bisnis.com, JAKARTA--Pengelola pusat rekreasi Ancol PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 13,09% menjadi Rp539,13 miliar pada semester I/2016.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Rabu (17/8), pendapatan usaha emiten berkode saham PJAA ini berasal dari pendapatan real estat Rp30,28 miliar, pendapatan tiket Rp380,92 miliar, pendapatan hotel dan restoran Rp36,04 miliar, dan pendapatan lainnya Rp92,12 miliar.
Pendapatan dari penjualan tiket naik paling tinggi sebesar 18,79% terdorong penjualan tiket wahana wisata. Penjualan tiket wahana wisata Ancol naik dari Rp195,38 miliar pada semester I/2015 menjadi Rp242,25 miliar pada paruh pertama 2016.
Di sisi lain, pendapatan dari lini usaha real estat menyusut 43,44% year-on-year dari Rp53,54 miliar menjadi Rp30,28 miliar.
Kendati pendapatan usaha naik 13,09%, meningkatnya sejumlah pos beban usaha, seperti beban umum dan administrasi, menggerus laba bruto perseroan. Akibatnya, laba bersih PJAA justru melorot 56,89% menjadi Rp52,49 miliar.
Pada tahun ini, PJAA menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 18,5 juta atau naik dari capaian 2015 sebanyak 17,6 juta pengunjung. Adapun pendapatan dan laba bersih ditargetkan naik masing-masing 20%.
Dari sisi ekspansi, PJAA berencana menggulirkan belanja modal sebesar Rp1,6 triliun, termasuk untuk pembangunan proyek Ocean Fantasy Theme Park di Teluk Jakarta yang reklamasinya sedang dimoratorium.
Di sisi lain, investasi properti yang akan digarap PJAA hingga 2019, yakni Oceana Seafront seluas 2,7 hektar, Ocean Breeze 1,6 hektar, Coastavilla 2 hektar, dan Apartemen Northland hampir 1 hektar.