- Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diharapkan dapat keluar dari rentang konsolidasinya pada perdagangan Selasa (16/8/2016).
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan rupiah bergerak pada rentang support 13.109 serta resisten 13.069.
Rilis Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus $590 juta, lanjutnya, cukup direspon positif oleh para pelaku pasar valas meski dari sisi ekspor dan impornya cenderung menurun, dimana rupiah kembali bergerak menguat di level 13.098 kemarin.
"Keadaan ini diharapkan mampu mematahkan tren sideways sehingga rupiah dapat keluar dari range konsolidasinya. Tetap cermati sentimen yang ada," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia menyebutkan menjelang dirilisnya beberapa data makro ekonomi Eropa, terlihat laju dolar AS tertekan terhadap euro, british pound sterling, dolar Australisa, serta dolar Selandia Baru dan hanya menguat terhadap Yen setelah rilis GDP Jepang yang berada di bawah ekspektasi.
Keadaan ini kemudian dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi jual terhadap dolar AS sehingga berimbas positif terhadap mata uang lainnya termasuk rupiah.
Adanya pemberitaan penurunan harga gas untuk industri akan memberikan multiplier effect yang positif pada perekonomian nasional dan tanggapan Bank Indonesia terhadap instrumen moneter terbaru "7-Day Reverse Repo Rate" dan formula batas sejajar untuk bunga simpanan dan penyediaan dana oleh bank sentral kepada bank direspon positif.