Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. menjajaki pasar ekspor baru seperti Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, hingga Afrika untuk menggenjot penjualan setelah pemerintah India membatasi impor.
Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan penjajakan pasar ekspor baru tersebut guna meningkatkan pendapatan perusahaan. Penjajakan pasar baru itu seiring dengan tertahannya ekspor ke India sebagai pasar utama emas Antam tahun lalu.
Tingginya penjualan emas Antam tahun lalu merupakan anomali yang disebabkan oleh tingginya ekspor ke India seiring adanya Asean-India Free Trade Agreement.
"Dengan adanya pembatasaan impor emas yang diberlakukan pemerintah India dan berlaku bagi semua perusahaan sejak akhir tahun lalu, diakui akan berdampak pada total penjualan emas 2016," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (3/8/2016).
Kendati demikian, katanya, jika dilihat secara historis, target penjualan emas tahun ini sebesar 11,5 ton menjadi target tertinggi sepanjang sejarah, di luar anomali tahun lalu.
"Kami optimistis dengan adanya penjajakan untuk menembus pasar ekspor, volume penjualan emas Antam akan tetap tumbuh," ujarnya.
Akhir semester I/2016, harga emas menguat mencapai US$1.350 per oz, lebih tinggi dari tahun lalu US$1.190,75 per oz. Segmen emas diharapkan akan memberikan kontribusi dan meningkatkan kinerja keuangan emiten bersandi saham ANTM tersebut.