Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 berhasil kembali ditutup dengan penguatan pada perdagangan Jumat (22/7/2016), di tengah rencana China mendirikan perusahaan manajemen aset untuk mengurangi kapasitas berlebih batu bara.
Pada perdagangan Jumat, harga batu bara untuk kontrak September 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup berbalik menguat 0,17% atau 0,10 poin ke US$59,50/metrik ton.
Harga batu bara kontrak September berhasil berbalik menguat setelah dibuka dengan pelemahan 0,25% atau 0,15 poin di posisi 59,25.
Seperti dilansir Bloomberg (22/7/2016), rencana China mendirikan perusahaan baru tersebut sejalan dengan upaya negara itu untuk mendorong konsumsi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Milik Negara China dalam pernyataannya yang dikutip Bloomberg, perusahaan tersebut akan terdiri dari perusahaan batu bara China Shenhua Group Corp. dan China National Coal Group Corp., serta perusahaan manajemen aset China Reform Holdings Corp. dan China Chengtong Holdings Group Ltd.
Analis Argonaut Securities (Asia) Ltd. Helen Lau mengatakan perusahaan baru tersebut dapat memborong aset-aset batu bara dari perusahaan milik negara yang bisnis utamanya bukanlah batu bara atau membeli aset berkualitas buruk dari penambang demi membantu mereka mengurangi kapasitas.
"Tujuan pertamanya untuk memangkas produksi batu bara dan kapasitas tambang yang kurang efisien milik perusahaan milik negara. Shenhua dan China Coal juga mungkin memiliki kesempatan menambahkan beberapa aset berkualitas, baik untuk portofolio mereka dan menggantikan beberapa tambang berproduksi rendah mereka,” tambahnya.
Pada sesi perdagangan sebelumnya (Kamis, 21/7/2016), pergerakan harga batu bara kontrak September sukses ditutup rebound 0,17% atau 0,10 poin ke posisi 59,40 setelah mengalami pelemahan tiga hari perdagangan berturut-turut.
Pergerakan harga batu bara kontrak September 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
22 Juli | 59,50 (+0,17%) |
21 Juli | 59,40 (+0,17%) |
20 Juli | 59,30 (-0,84%) |
19 Juli | 59,80 (-2,69%) |
18 Juli | 61,45 (-0,73%) |
Sumber: Bloomberg