Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.086 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (15/7/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.086 per dolar AS, terapresiasi tipis 0,015% atau 2 poin dari posisi Rp13.088 per dolar AS kemarin (14/7/2016).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis 0,04% atau 5 poin ke Rp13.078 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB di pasar spot setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,05% atau 7 poin di posisi 13.066.
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksikan penguatan nilai tukar rupiah yang mulai terbatas pada perdagangan hari ini.
Hingga Kamis sore, rupiah kembali menguat bersama dengan kurs lain di Asia.
Rupiah yang telah menguat lebih cepat dibanding kurs mata uang Asia serta BI yang kembali menekankan ketidakinginan melihat rupiah yang menguat terlalu cepat, akan membuat ruang penguatan menjadi terbatas dalam jangka pendek.
“Pelemahan dolar AS dan penguatan minyak masih akan memberikan sentimen positif terhadap rupiah dengan tekanan sebaliknya datang dari data Tiongkok,” katanyan dalam riset, Jumat (15/7/2016).
Pada sisi lain, diluar perkiraan, BoE justru tidak memangkas suku bunga acuan serta tidak menambah target pembelian obligasi. Pound sterling langsung menguat sehingga menyebabkan indeks dolar AS tertekan di tengah berlanjutnya pelemahan yen.
Di sisi lain, minyak mentah menguat walaupun OPEC melaporkan pertambahan produksi. Fokus akan beralih ke angka PDB Tiongkok pagi ini yang diperkirakan kembali melambat sehingga bisa memberikan efek negatif.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau melemah tipis 0,07% atau 0,070 poin ke 96,007 pada pukul 10.00 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
15 Juli | 13.086 |
14 Juli | 13.088 |
13 Juli | 13.095 |
12 Juli | 13.151 |
11 Juli | 13.112 |
Sumber: Bank Indonesia