Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah harus ditutup dengan pelemahan pada perdagangan hari ini, Jumat (24/6/2016).
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 1,08% atau 143 poin ke Rp13.391 per dolar AS.
Sepanjang hari ini rupiah berfluktuasi, dan ditransaksikan pada kisaran Rp13.218 - Rp13.530 per dolar AS.
Pagi tadi, nilai tukar rupiah dibuka dengan penguatan 0,23% atau 30 poin ke 13.218 per dolar AS, di tengah optimisme pasar global akan hasil positif referendum Inggris sebelumnya.
Namun seperti diketahui, hasil perhitungan suara referendum Inggris di Uni Eropa secara tidak terduga memenangkan dukungan Inggris untuk keluar (Brexit).
Menurut www.telegraph.co.uk, pada pk. 07.30 atau pk. 13.30 WIB suara yang menginginkan Inggris tetap di Uni Eropa sebesar 48,1%, dan yang keluar UE 51,9%.
“Kita akan mencermati dampak (Brexit) sampai dengan hari Senin,” kata Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri saat dihubungi Bisnis.com hari ini, Jumat (24/6/2016).
Dia mengatakan kemungkinan dampak Brexit bukan menjadi sentimen sesaat bagi pasar uang. “Bukan syok sesaat, karena fundamental ekonomi berubah,” kata Hans Kwee.
Dia memprediksi fundamental ekonomi Inggris dan Eropa akan sama-sama melemah. Karena akan ada pengenaan biaya masuk, dan pembatasan transaksi. “Kedua negara (Inggris dan Uni Eropa) melambat.”
Keterlambatan ekonomi Eropa diyakini akan berimbas pada ekonomi AS dan China, yang menjadi mitra utama dagang Indonesia. Pada akhirnya Indonesia terkena imbas Brexit.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melesat 1,91% atau 1,785 poin ke level 95,314 pada pukul 16.05 WIB.
Selain Indonesia, pergerakan mata uang negara-negara di Asean lainnya terpantau melemah hari ini dengan dolar Singapura yang merosot 1,37%, ringgit Malaysia melemah 1,97%, baht Thailand turun 0,65%, dan peso Filipina melemah 0,79%.