Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.309 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (10/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.309 per dolar AS, terdepresiasi sebesar 0,59% atau 78 poin dari posisi Rp13.221 per dolar AS pada Kamis (9/6/2016).
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini bisa tertahan seiring koreksi harga minyak mentah.
Dikemukakan, momentum penguatan mulai jenuh sehingga dengan dollar index yang menguat semalam, bisa mengakibatkan pelemahan rupiah hari ini.
“Namun, optimisme rencana peluncuran tax amnesty masih akan menjaga kekuatan rupiah paling tidak hingga minggu depan,” paparnya.
Dollar index menguat tipis setelah beberapa hari tertekan sejalan dengan harga minyak yang terkoreksi.
Indeks dolar yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau kian menguat sebesar 0,29% atau 0,268 poin ke 94,221 pada pukul 09.59 WIB.
Sementara, nilai tukar rupiah bergerak melemah sebesar 0,20% atau 26 poin ke 13.313 per dolar AS pada pukul 10.09 WIB di pasar spot setelah dibuka dengan penurunan tipis sebesar 0,08% atau 11 poin ke posisi 13.298.
Di sisi lain, harga minyak mentah merosot dari level tertinggi dalam 10 bulan terakhir pada penutupan perdagangan kemarin akibat aksi profit taking.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 67 sen ke posisi US$50,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global Brent untuk pengiriman Agustus turun 56 sen atau 1,1% ke US$51,95 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
10 Juni | 13.309 |
9 Juni | 13.231 |
8 Juni | 13.241 |
7 Juni | 13.375 |
6 Juni | 13.478 |
Sumber: Bank Indonesia