Bisnis.com, JAKARTA – Harga CPO terpantau berbalik melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (8/6/2016) sejalan dengan tekanan yang dialami perusahaan-perusahaan minyak sawit dalam hal memenuhi standard yang diatur dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, pagi ini dibuka dengan penguatan sebesar 0,31% atau 8 poin ke posisi 2.607 ringgit per ton.
Harga minyak sawit namun berbalik melemah sebesar 0,31% ke level 2.591 ringgit per ton pada pukul 09.59 WIB.
Seperti dilansir Reuters hari ini, perusahaan-perusahaan minyak sawit mengalami lebih banyak tekanan akhir-akhir ini untuk memenuhi standard dalam RSPO, asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standard global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.
Standard tersebut dibuat demi mencegah penggundulan hutan (deforestation) dan praktek merugikan lainnya terhadap industri besar senilai sekitar US$30 miliar tersebut.
Pada perdagangan kemarin (7/6/2016), pergerakan harga CPO ditutup anjlok sebesar 2,29% atau 61 poin ke posisi 2.660 ringgit per ton seiring apresiasi tajam nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Agustus 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
8/6/2016 (Pk. 09.59 WIB) | 2.591 | -0,31% |
7/6/2016 | 2.599 | -2,29% |
6/6/2016 | 2.660 | -0,23% |
3/6/2016 | 2.666 | +0,87% |
2/6/2016 | 2.643 | +1,73% |
Sumber: Bloomberg