Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang surat utang PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dengan jumlah pokok US$180,23 juta telah menyampaikan tender yang sah pada harga US$1.052,50 atas setiap surat utang dalam jumlah pokok US$1.000.
Iwan Setiawan Lukminto, Direktur Utama Sri Rejeki Isman, mengatakan penawaran tender telah dimulai pada 23 Mei 2016 dengan waktu pengakhiran pukul 09.00 pada 31 Mei waktu New York, Amerika Serikat.
Penerbitan surat utang berdenominasi dolar AS dijamin oleh perseroan dan PT Sinar Pantja Djaja, anak usaha Sritex melalui Golden Legacy Pte. Ltd., anak usaha langsung perseroan.
Emiten bersandi SRIL itu akan menggunakan dana bersih hasil emisi untuk membeli seluruh obligasi berjamin yang jatuh tempo pada 2019 senilai US$270 juta dengan kupon bunga 9,00%. Pembelian kembali dilakukan melalui penawaran tender kepada pemegang obligasi lama.
"Total harga US$1.052,50 atas setiap surat utang dalam pokok US$1.000," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Rabu (1/6/2016).
Dia menambahkan, setelah pembelian kembali obligasi lama, penerbit akan menyalurkan sisa perolehan dana kepada Golden Mountain Textile and Trading Pte. Ltd., melalui pemesanan saham tambahan di dalam struktur modal Golden Mountain. Perseroan juga dapat memberikan pinjaman pemegang saham kepada Golden Mountain melalui pinjaman antar perusahaan.
Sisanya, perseroan akan menggunakan dana itu untuk membayar pinjaman modal kerja dan kebutuhan umum lainnya. Pembayaran pokok atas pinjaman tersebut diklaim dapat membuat likuiditas perseroan lebih fleksibel.
Sebelumnya, perseroan menerbitkan obligasi global senilai US$420 juta setara dengan Rp5,7 triliun untuk refinancing. Obligasi global itu ditawarkan di luar negeri dan dicatat di bursa saham Singapura.
Hasira De Silva, Direktur Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd., telah menetapkan peringkat jangka panjang Sri Rejeki Isman atau Sritex pada level BB- dengan outlook stabil. Peringkat nasional jangka panjang Sritex juga ditingkatkan menjadi A+ dari sebelumnya pada level A dengan outlook stabil.
"Peringkat Sritex pada BB- mencerminkan arus kas operasi yang kuat, didukung oleh basis biaya yang rendah," katanya dalam keterangan resmi.
Dia menyebutkan, pertumbuhan produk campuran dengan margin yang tinggi, belanja modal yang terbilang memuaskan, dan meningkatnya skala operasi, serta lindung nilai pada pendapatan berdenominasi dolar Amerika Serikat, membuat keuangan perseroan semakin kokoh.
Peningkatan peringkat Sritex secara nasional mencerminkan menguatnya profil kredit, lantaran arus kas yang menguat setelah rampungnya ekspansi kapasitas perseroan pada tahun ini. Diprediksikan, leverage utang bersih terhadap EBITDA SRIL kurang dari 3 kali dari tahun lalu 3,2 kali.