Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal menggelar wisuda 207 profesional di bidang analis efek, teknikal analis, manajemen risiko, trainer profesional, dan assesor kompetensi profesional.
Ketua APPMI Abi Hurairah Muchdie menuturkan kualitas sumber daya manusia di pasar modal harus terus ditingkatkan dan disertifikasi.
"Lembaga akreditasi profesi melahirkan profesional yang kompeten sehingga pasar modal bisa semakin membumi," ujarnya, Rabu (25/5/2016).
Berdasarkan data terkini, anggota APPMI mencapai sekitar 1.000 individu yang terdiri dari profesi pialang efek, teknikal analis, manajemen risiko, analis efek, wakil manajer investasi, dan wakil perantara penjual efek.
Ketua LSP-PM Haryajid Ramelan mengatakan wisuda ini diselenggarakan sejak 2012 yang diawali oleh lulusan certified securities analyst atau analis efek.
Hingga saat ini, LSP-PM menggelar tujuh jenis uji kompetensi untuk memperoleh sertifikasi, yakni sales equity, analis sekuritas, investment banking, portofolio management, risk management, technical analysis, kepatuhan anggota bursa.
"Ada empat kelompok yang belum bergerak, investment banking, manajer portofolio, sales equity, dan kepatuhan AB," ujarnya.
LSP-PM, lanjutnya, telah memperoleh izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang merupakaan lembaga akreditasi tertinggi yang mengeluarkan sertifikasi profesi di Indonesia. Ke depan, LSP-PM juga akan menggelar uji kompetensi dan sertifikasi untuk perencana keuangan.