Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks bursa Jepang berlanjut pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (24/5/2016) menyusul penguatan mata uang yen Jepang yang membebani pergerakan eksportir.
Indeks Topix merosot 0,54% atau 7,20 poin menjadi 1.331,48 pada pukul 08.06 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,34% atau 4,57 poin ke level 1.334,11.
Pada saat yang sama, indeks Nikkei 225 juga melorot sebesar 0,61% atau 101,95 poin ke 16.552,65 setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,30% atau 49,56 poin di level 16.605,04.
Sebanyak 49 saham menguat, 172 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham Fast Retailing Co. Ltd. jatuh sebesar 1,23%, diikuti oleh saham Softbank Group Corp. yang drop 1,17%, FANUC Corp. yang turun 1%, dan Toyota Motor Corp. yang melemah 1,02%.
Indeks bursa Jepang mengalami pelemahan setelah nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS menguat sebesar 0,8% kemarin menyusul surplus perdagangan Jepang pada April yang melampaui perkiraan.
Hal ini menggarisbawahi tantangan menggunung yang harus dihadapi Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
"Kami melihat yen menguat di pagi hari, tetapi hal tersebut menekan bursa saham. Dengan berakhirnya musim laporan pendapatan, bursa saat ini dipengaruhi oleh oleh mata uang," kata Masaaki Yamaguchi, analis pasar modal Nomura Holdings Inc. seperti dikutip Bloomberg, Selasa (24/5/2016).
Indeks Topix melemah 0,4% ke level 1.338,68 pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (23/5/2016), sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average ditutup melemah 0,5% ke level 16.654,60.
Pergerakan Indeks Nikkei 225:
Tanggal | Level | Perubahan |
24/5/2016 (Pkl. 08.04 WIB) | 16.552,65 | -0,61% |
23/5/2016 | 16.654,60 | -0,49% |
20/5/2016 | 16.736,35 | +0,54% |
19/5/2016 | 16.646,66 | +0,01% |
18/5/2015 | 16.644,69 | -0,05% |
Sumber: Bloomberg