Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel untuk kontrak September 2016 di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (20/5/2016).
Harga nikel ditutup dengan pelemahan sebesar 0,41% atau 280 poin ke level 68.370 yuan/metrik ton, setelah dibuka melemah sebesar 0,67% atau 460 poin ke level 68.190 yuan/metrik ton pada pembukaan perdagangan.
Pada perdagangan Kamis (18/5/2016), harga nikel ditutup turun sebesar 0,85% atau 590 poin ke 68.650 yuan/metrik ton melanjutkan pelemahan di pagi harinya.
Pelemahan harga nikel, sebagai bahan utama pembuatan stainless steel, sejalan dengan memudarnya optimisme akan prospek pertumbuhan di China serta kekhawatiran terhadap penaikan tingkat suku bunga AS.
Optimisme investor atas data ekonomi China yang kuat pada Maret telah secara pesat menyurut dengan adanya data yang mengecewakan pada April serta kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan mungkin akan mengambil sikap lebih waspada untuk stimulus lebih lanjut sejalan dengan melambungnya hutang.
Beijing dalam hal ini mendorong reformasi struktural yang menyakitkan dengan meningkatkan restrukturisasi dan penutupan pabrik pada sektor negara yang menggembung.
Seperti dilansir Reuters, kementerian keuangan negara tersebut kemarin (Kamis, 19/5/2016) menyatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan 27,64 miliar yuan (US$4,23 miliar) untuk mendukung pemerintah lokal membayar penutupan kapasitas pada sektor baja dan batu bara tahun ini.
Pergerakan Nikel di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
20/5/2016 | 68.370 | -0,41% |
19/5/2016 | 68.650 | -0,85% |
18/5/2016 | 69.240 | +0,03% |
17/5/2016 | 69.220 | +0,80% |
16/5/2016 | 68.670 | -0,06% |
Sumber: Bloomberg