Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo I Tawarkan Obligasi Rp1 Triliun

PT Pelindo I (Persero) melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun untuk mendukung kegiatan bisnisnya.
Pelindo I. /Bisnis.com
Pelindo I. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo I (Persero) melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun untuk mendukung kegiatan bisnisnya.

"Obligasi yang ditawarkan perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan AA (double A) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi perseroan itu terdiri dari empat seri dengan indikasi kisaran kupon sebesar 8,25%--10,25%," ujar Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Ia mengemukakan bahwa seri A obligasi perseroan itu berjangka waktu 3 tahun dengan kupon sebesar 8,25%-9%, seri B bertenor 5 tahun (9%-9,5%), seri C berjangka waktu 7 tahun (9,25%--10%), dan seri D memiliki tenor 10 tahun (9,5%--10,25%).

"Penerbitan obligasi merupakan langkah tepat dalam meraih pendanaan mengingat beban kupon obligasi relatif lebih rendah dibandingkan melakukan pinjaman dari perbankan," katanya.

Ia menjelaskan sekitar 54% dana yang diraih dari hasil penawaran obligasi itu untuk pengembangan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang perseroan dan sekitar 42% untuk pengadaan peralatan di beberapa cabang.

Kemudian, sekitar 0,3% akan digunakan untuk bina usaha perseroan di Rumah Sakit Pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit dan sisanya 3,7% untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi perseroan di kantor pusat.

Terkait pembayaran bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan.

Pembayaran pertama akan dilakukan pada 21 September 2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi.

"Obligasi perseroan itu dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper