Bisnis.com, TOKYO – Bursa Asia melemah seiring dengan penurunan beruntun terpanjang indeks regional sejak September 2000 menyusul kejatuhan produsen komoditas akibat minyak mentah dan logam industri.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,4% ke 401,08 pada pukul 09.07 pagi waktu Tokyo (pkl 07.07 WIB) pada awal perdagangan hari ini (Selasa, 10/5/2016), mengarah ke penurunan di hari ke-10.
Sementara itu, bursa saham global juga kehilangan momentumnya selama dua minggu terakhir di tengah pesimisme akan pertumbuhan global dan lesunya laba perusahaan.
"Kekhawatiran tentang pertumbuhan global telah muncul kembali," kata Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investor Ltd. kepada Bloomberg hari ini. "Mungkin ada kelemahan lebih lanjut di pasar. Berita terbaru tentang China tidak membantu sentimen."
Data perdagangan Cina yang dirilis pada akhir pekan menunjukkan penurunan ekspor dan impor pada bulan April. Pada saat yang sama, jumlah pekerjaan di Amerika lebih rendah dari yang diharapkan memicu spekulasi atas pengetatan kebijakan oleh bank sentral AS The Fed secara lebih lambat.
Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,3%, sementara indeks Korea Selatan Kospi naik sebesar 0,1% dan indeks topix Jepang menguat 0,3% sejalan dengan pelemahan yen Jepang.