Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO kembali ditutup menguat dalam empat hari berturut-turut pada Kamis (21/4/2016) menyusul prediksi turunnya produksi kelapa sawit akibat El Nino,
Kontrak berjangka CPO untuk Juni 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup menguat 0,96% ke level 2.735 ringgit/ton, setelah dibuka dengan kenaikan signifikan sebesar 1,11% di harga 2.739 ringgit per ton pada awal perdagangan.
Harga komoditas tersebut terus bergerak di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,89% ke 2.733 ringgit per ton pada pukul 10.05 WIB.
Pada perdagangan Rabu (20/4/2016), harga CPO ditutup dengan penguatan sebesar 0,74% di level 2.709 per ton, melanjutkan penguatan di pagi harinya.
Harga minyak sawit mentah (CPO) terus menguat di hari ke-4 didukung oleh sejumlah sentimen global termasuk ancaman penurunan produksi sebagai dampak rencana diberlakukannya moratorium penerbitan izin lahan sawit oleh pemerintah Indonesia.
Religare Capital Markets memprediksi harga CPO akan menguat ke angka US$750 per metric ton pada 2016 karena El Nino berpotensi memangkas produksi Malaysia.
“Pada 2017, harga CPO diperkirakan menguat menjadi sekitar US$850/metric ton,” ujar Nirgunan Tiruchelvam, Direktur Riset Religare, seperti dikutip Bloomberg (21/4/2016).
Hasil produksi kelapa sawit Malaysia untuk Maret turut menjadi 1,22 juta metric ton dibandingkan dengan 1,5 juta metric ton pada periode yang sama tahun lalu.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Juni 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
21/4/2016 | 2.735 | +0,96% |
20/4/2016 | 2.709 | +0,74% |
19/4/2016 | 2.689 | +0,64% |
18/4/2016 | 2.672 | +1,10% |
15/4/2016 | 2.643 | -0,53% |
Sumber: Bloomberg