Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia menguat mengikuti kenaikan bursa saham AS setelah kontrak berjangka minyak mentah naik ke level tertinggi dalam lima bulan.
Selain itu, bursa Jepang menguat seiring yen kembali ditransaksikan melemah terhadap dolar AS untuk hari ketiga.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% ke level 133,23 pada perdagangan Kamis (21/4/2016) pukul 07.05 WIB.
Bursa saham global menyentuh level tertingginya sejak Desember, melanjutkan reli dari level terendahnya di tengah tanda-tanda stabilisasi pertumbuhan China dan minyak ditransaksikan di atas US$43 per barel.
Adapun perusahaan-perusahaan di AS mengumumkan kinerja usaha yang lebih baik dari ekspektasi serta The Federal Reserve memberi sinyal perlambatan laju kenaikan suku bunga.
"Perbaikan fundamental dan fakta The Fed masih akan mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu membantu sentimen positif bagi pasar," ujar Kirk Hartman, Chief Investment Officer Wells Capital Management, seperti dikutip dari Bloomberg.
Lebih lanjut dia mengatakan orang-orang menjadi lebih positif juga terhadap China. Pelaku pasar menyadari China tidak akan mengalami "pendaratan yang kasar". Stabilisasi di China berarti menunjukkan adanya kelanjutan permintaan bagi minyak dan energi, yang akan menstabilkan harga minyak.
Indeks Jepang Topix naik 1,4%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,6%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,6%, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 naik 0,1%. Sementara itu bursa China dan Hong Kong belum memulai perdagangan.