Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 18 APRIL: Gagalnya Kesepakatan di Doha Ikut Tekan IHSG di Awal Dagang

Indeks harga saham gabungan melanjutkan pelemahannya di awal perdagangan hari ini, Senin (18/4/2016).

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan bergerak melemah di awal perdagangan hari ini, Senin (18/4/2016).

IHSG dibuka turun 0,23% atau 10,99 poin ke level 4.812,58 dan terus melemah sebesar 0,45% atau 21,63 poin ke 4.801,94 pada pukul 09.05 WIB.

Sebanyak 5 saham bergerak menguat, 25 saham melemah, dan 497 saham stagnan dari 527 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh 9 indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah, dengan penekanan utama oleh indeks sektor tambang yang turun 1,43%, sektor aneka industri dengan pelemahan 0,82%, sektor industri dasar sebesar 0,48%, dan sektor pertanian yang turun 0,45%.

Tim riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini pada kisaran 4.771-4.864.

"Pelemahan berpotensi terjadi seiring dengan gagalnya pertemuan negara-negara pengekspor minyak bumi di Doha, Qatar untuk mengatasi masalah supply berlebihan," paparnya dalam riset hari ini, Senin (18/4/2016).

Di sisi lain, para investor saham akan wait and see solusi dampak dari kebijaksanaan Bank Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan kredit dengan bunga yang lebih murah melalui perubahan bunga acuan dari Sertifikat Bank Indonesia ke 7-day Repo Rate. 

Seiring dengan pelemahan IHSG di awal perdagangan, indeks Bisnis27 juga dibuka turun 0,20% atau 0,82 poin ke level 414,69 dan terus melemah sebesar 0,58% atau 2,41 poin ke level 413,11 pada pkl. 09.06 WIB.  

Sementara itu, rupiah melemah sebesar 0,21% atau 28 poin ke 13.206 per dolar AS.

 

Saham-saham penekan IHSG pada awal perdagangan:

HMSP

-0,99%

BBCA

-0,76%

PGAS

-2,26%

BBRI

-0,50%

 

Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:

ASII

+1,63%

MNCN

+0,48%

MYRX

+0,63%

WSKT

+0,23%

sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper