Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) doprediksi bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan Senin (18/4/2016).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.771-4.864.
"Pelemahan berpotensi terjadi seiring dengan gagalnya pertemuan negara-negara pengekspor minyak bumi di Doha, Qatar untuk mengatasi masalah supply berlebihan," paparnya dalam riset.
Harga minyak bumi WTI terkoreksi sebesar 5,38% ke level 38,18 dolar AS per barel setelah Arab Saudi meminta Iran untuk ikut berpartisipasi dalam pembatasan produksi, tetapi Iran menolak.
"Penurunan drastis ini membawa dampak negatif ke S&P 500 future dan juga ke mata uang negara-negara pengekspor komoditas termasuk dolar Australia," tambahnya.
Sementara itu, sentimen positif dari hasil pertemuan negara-negara G20 yang menyatakan komitmen untuk tidak akan terlibat dalam perang mata uang sebagai solusi untuk mengatasi pelemahan ekonomi di negara masing-masing.
Selanjutnya, pasar akan mencermati diriilisnya angka pertumbuhan kredit di bulan Februari yang diprediksi akan berada di bawah 10%.
Para investor saham akan wait and see solusi dampak dari kebijaksanaan Bank Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan kredit dengan bunga yang lebih murah melalui perubahan bunga acuan dari Sertifikat Bank Indonesia ke 7-day Repo Rate.