Bisnis.com, TOKYO – Mata uang yen Jepang menghentikan reli apresiasi tujuh hari berturut-turut terhadap dolar AS seiring penguatan saham-saham Asia mengurangi permintaan akan aset yang lebih aman.
Yen terpantau melemah 0,1% ke 108,09 yen/US$ pada pukul 09.49 di Tokyo setelah terapresiasi ke 107,63 pada Senin (11/4/2016)—level tertinggi sejak Oktober 2014.
Naohiro Nomoto, Associate Currency Trading Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, mengatakan tidak ada insentif segar untuk mendorong yen ke level 105 yen/US$ bahkan ketika kehati-hatian terhadap intervensi cukup signifikan.
“Jika bursa melemah, yen tidak akan mampu menopang pelemahannya. Jika ada pembicaraan mengenai belanja fiskal pada pertemuan G20 minggu ini dan hal itu mendukung kinerja saham, yen mungkin terdepresiasi terhadap dolar AS,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (12/4/2016).