Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Diproyeksi Dapat Salip China Sebagai Konsumen Minyak Terbesar

International Energy Agency memproyeksi India bakal menyalip China sebagai negara dengan pertumbuhan konsumsi minyak mentah paling tinggi hingga 2040. n
Ladang minyak Montara/Reuters
Ladang minyak Montara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA- - International Energy Agency memproyeksi India bakal menyalip China sebagai negara dengan pertumbuhan konsumsi minyak mentah paling tinggi hingga 2040.

Amrita Sen, chief oil analyst for Energy Aspects Ltd., menuturkan struktur ekonomi dan kebijakan pemerintah India mendorong pertumbuhan permintaan minyak di negara dengan populasi terbesar ke-2 di dunia itu.

"Permintaan minyak mentah di India akan meningkat seperti yang terjadi di China pada periode 1990-an. Saat itu permintaan minyak China hampir sama dengan India saat ini," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (9/4/2016).

Pertumbuhan konsumsi minyak mentah di India disiasati pemerintah yang dipimpin Narendra Modi dengan menjalin kerja sama dengan negara produsen minyak terbesar ke-2 di dunia, Iran.

Menteri Perminyakan India Dharmendra Pradhan akan memimpin delegasi India pada April 2016 untuk menggelar kunjungan kerja ke negara Timur Tengah itu. Tujuannya, untuk membangun pelabuhan di Chabahar, dekat perbatasan Iran-Pakistan atau sekitar 800 Km dari pantai barat India.

Selain itu, India dan Iran juga mendiskusikan zona ekonomi dan proyek bersama untuk pupuk dan petrokimia.

“Kerja sama kami dengan Iran akan bersifat multi dimensi," ujar Pradhan.

India mengonsumsi 4 juta barel minyak per hari dan diproyeksi akan melewati Jepang sebagai konsumen minyak terbesar ke-3 di dunia pada tahun ini.

Bahkan IEA memperkirakan pada 2040, India akan menambah konsumsi minyak mentah sebesar 6 juta barel per hari. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi minyak China sebesar 4,8 juta barel per hari.

"Ekspansi ekonomi menjadi prioritas pemerintah Modi dan energi menjadi kunci dari target tersebut," ujar Virendra Chauhan, analis Energy Aspects Ltd. yang berbasis di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper