Bisnis.com, HANOI – Penjualan kopi di Vietnam, selaku produsen terbesar biji robusta dunia, mencapai 930.000 metric ton per akhir Maret 2016.
Berdasarkan survei Bloomberg News terhadap tujuh pedagang kopi, angka tersebut merupakan 58% dari total panen saat ini dan laju penjualan itu merupakan yang tercepat dalam dua tahun terakhir. Pada 2014, di periode yang sama penjualan biji kopi mencapai 62%, sedangkan pada 2015.
Akselerasi ini dilakukan untuk membantu biaya mengatasi kekeringan terburuk dalam 30 tahun terakhir di negara itu akibat El Nino. Hasil panen musim ini diperkirakan mencapai total 1,6 juta ton, sama seperti tahun lalu.
Phan Hung Anh, Deputi Direktur Anh Minh Co, mengatakan para petani harus menjual biji kopi untuk menutup biaya irigasi akibat kekeringan parah saat ini.“Kenaikan harga juga memacu penjualan,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (8/4/2016).
Harga kopi robusta melonjak 1,8% ke level US$1.496 per ton pada perdagangan Kamis (7/4/2016) di bursa ICE Futures Europe.
Badan Statistik Vietnam mencatat ekspor kopi pada kuartal pertama tahun ini naik 24% secara year-on-year ke 457.000 ton.