Bisnis.com, JAKARTA - Ruang penguatan nilai tukar rupiah diprediksi terbuka pada perdagangan Kamis (7/4/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menilai adanya peluang penguatan rupiah melihat harga minyak yang naik cukup tajam.
"Cadangan devisa yang diumumkan hari ini juga diperkirakan naik sehingga berpeluang menambah sentimen penguatan terhadap rupiah," tambahnya.
Sementara itu, investor terlihat masih menekan imbal hasil SUN untuk turun pascapengumuman penurunan berbagai harga barang dan jasa yang diatur oleh Pemerintah. Hal ini sekaligus meningkatkan peluang pemangkasan BI rate lebih lanjut.
Adapun dari pasar global, seperti yang diharapkan pasar, notulensi FOMC meeting dini hari tadi masih belum menunjukkan pertanda target suku bunga AS (Fed Fund Rate/FFR target) yang akan naik dalam waktu dekat. Merespon hal itu, indeks dolar AS turun walaupun hanya tipis.
Pada saat yang sama, rilis data persediaan minyak AS yang turun berhasil mendorong harga minyak Brent untuk naik 4%.
"Pagi ini ditunggu angka cadangan devisa Tiongkok yang diperkirakan turun tipis. Dolar AS diperkirakan lemah di Asia hari ini. Initial jobless claims AS diumumkan malam nanti, diperkirakan turun tipis," tambahnya.