Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Di COMEX Berakhir Lebih Rendah

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan pasar ekuitas AS yang menunjukkan penguatan.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, CHICAGO -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (1/4/2016) atau Sabtu (2/4/2016) pagi WIB, tertekan pasar ekuitas AS yang menunjukkan penguatan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 12,1 dolar AS, atau 0,98 persen, menjadi menetap di US$1.223,50  per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 91 poin, atau 0,52%, pada penutupan pasar.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Logam mulia diletakkan di bawah tekanan lebih luas ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menunjukkan data penggajian non pertanian naik 215.000 pada Maret, jauh lebih baik dari yang diharapkan, dan tingkat partisipasi tenaga kerja juga naik menjadi 63%.

Analis mencatat bahwa meskipun tingkat pengangguran meningkat menjadi 5,0%, ini masih merupakan sebuah tanda penguatan dari ekonomi AS.

Laporan lain yang dirilis Jumat menunjukkan sektor manufaktur berbalik menguat atau "reboun", karena Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS mengindikasikan indeks komposit manufaktur negara itu naik menjadi 51,8, didorong oleh pesanan-pesanan baru.

Meskipun logam mulia berada di bawah tekanan oleh dolar AS yang lebih kuat di sebagian besar hari, indeks dolar AS tidak berubah pada pukul 18.24 GMT, menetap di 94,63.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Laporan ekonomi yang dirilis di hari itu, keduanya positif bagi perekonomian AS, dan analis percaya ini akan berdampak pada penentuan waktu The Fed dalam menaikkan tingkat suku bunga acuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/XINHUA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper