Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan melemah 0,21% atau 10,08 poin ke 4.835,29 di akhir sesi I perdangan hari ini, Jumat (1/4/2016).
“Investor Asing membukukan net buy sebesar Rp4,12 Miliar,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya saat dihubungi hari ini, Jumat (1/4/2016).
William mengatakan gerak IHSG hingga akhir sesi I dipengaruhi harga komoditas minyak.
Minyak mentah WTI pada hari ini, pk. 13.06 WIB melemah 0,91% ke US$37,99 per barel.
Seperti diketahui sepanjang perdagangan sesi I, IHSG terus melemah.
Indeks melemah meski sejumlah data yang dirilis, antara lain inflasi Maret di dalam negeri dan indeks manukfatur China, menjadi sentimen positif pasar.
Seperti diketahui Badan Pusat Statistik mengemukakan inflasi sepanjang Maret 2016 mencapai 0,19%. Inflasi tahunan 4,45%.
Sementara itu indeks manufaktur China menunjukkan perbaikan untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Hal ini mengisyaratkan keberhasilan kebijakan fiskal dan moneter pemerintah.
Indeks manufaktur China naik menjadi 50,2 di Maret 2016, sementara estimasi rata-rata menurut survey ekonom Bloomberg News mencapai 49,4. Hasil indeks tersebut adalah yang tertinggi sejak November 2014. Indeks nonmanufaktur naik ke 53,8 dari 52,7 pada Februari 2016.