Bisnis.com, JAKARTA- Bank Indonesia mengungkapkan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2016 tumbuh 7,2% yoy, melambat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya 7,7% yoy.
Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya pertumbuhan kredit, dengan posisi kredit Rp3.996,6 triliun (8,0% yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya (9,3% yoy).
Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).
“Tampaknya perbankan masih kurang cepat merespons penurunan BI Rate yang telah mencapai 75 bps ytd, mengingat suku bunga kredit perbankan hingga Februari 2016 hanya turun 4 bps.,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (31/3/2016).
Melambatnya pertumbuhan KMK di sektor manufaktur (dari 9,3% menjadi 4,6%) menunjukkan bahwa pelaku usaha belum cukup optimistis terhadap prospek industri manufaktur pada awal tahun ini, seiring masih lemahnya demand.
Sementara itu perlambatan KI di sektor pertambangan dan penggalian (dari 23,0% menjadi 15,4%) mengindikasikan masih tertekannya sektor komoditas.