Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, mengatakan penurunan jumlah belanja modal tahun ini disebabkan oleh tahap penyelesaian pabrik baru di Citeureup. "Untuk P-14 [pabrik baru] sekitar Rp1 triliun, sisanya untuk maintenance," ujar Christian, Jumat (18/3/2016).
Dia mengimbuhkan sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal. Per Desember 2015, posisi kas dan setara kas Indocement mencapai Rp8,7 triliun.
Christian menjelaskan operasional pabrik baru berkapasitas 4,4 juta ton per tahun akan dimulai pada Mei 2016. Pabrik yang dibangun dengan biaya investasi Rp6,5 triliun itu siap digunakan untuk memproduksi klinker, bahan utama pembuatan semen.
Adapun, produksi semen diperkirakan bisa dimulai pada Agustus 2016. Dengan kata lain, produksi semen dari tahun ini dari pabrik baru diperkirakan mencapai 2 juta ton per tahun.
Secara keseluruhan, total kapasitas produksi Indocement tahun ini akan mencapai 24,9 juta ton per tahun. Basis produksi Indocement paling banyak di Citeureup dengan jumlah pabrik sebanyak sepuluh.
Selain Citeureup, Indocement juga memiliki dua pabrik di Palimanan dengan kapasitas produksi 4,1 juta ton per tahun. Indocement juga memiliki pabik di Tarjun, Kalimantan Selatan dengan produksi 2,6 juta ton per tahun