Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan industri dasar PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp4,35 triliun pada 2015, ambruk 17,6% dari tahun sebelumnya Rp5,29 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (17/3/2016), pendapatan Indocement juga turun 10,9% menjadi Rp17,79 triliun dari tahun sebelumnya Rp19,99 triliun.
Pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan terkoreksi 9,2% menjadi Rp9,88 triliun dari Rp10,89 triliun. Sehingga, laba kotor yang diraup Indocement turun 13,1% menjadi Rp7,9 triliun dari Rp9,1 triliun.
Laba usaha yang diperoleh INTP pada tahun lalu sebesar Rp5,05 triliun, turun 15,7% dari sebelumnya Rp6 triliun. Laba sebelum pajak juga turun 17,16% menjadi Rp5,64 triliun dari Rp6,81 triliun.
Laba tahun berjalan terkoreksi 17,6% menjadi Rp4,35 triliun dari Rp5,29 triliun. Laba tahun berjalan melorot 17,6% menjadi Rp1.183,48 dari sebelumnya Rp1.437,09.
Total aset Indocement Tunggal Prakarsa per 31 Desember 2015 mencapai Rp27,63 triliun, turun 4,3% dari tahun sebelumnya Rp28,88 triliun. Liabilitas turun 12,4% menjadi Rp3,77 triliun dari Rp4,3 triliun dan ekuitas turun 2,8% menjadi Rp23,86 triliun dari Rp24,57 triliun.
Pada perdagangan saham Kamis (17/3/2016), saham INTP terkoreksi 0,12% sebesar 25 poin ke level Rp20.700 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp76,2 triliun. Return saham INTP mencapai negatif 2,35% selama setahun dan minus 7,28% sepanjang tahun berjalan.