Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/3/2016) bergerak di support 13.100 serta resisten 13.079.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan harapan laju rupiah menuju level resisten di Rp13.000-an per dolar AS tidak terwujud.
“Berbalik melemah seiring terlibas oleh penguatan laju dolar AS, di tengah penantian pelaku pasar terhadap langkah selanjutnya dari ECB sehingga membuat laju euro sedikit tertekan,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, rabu (16/3/2016).
Rupiah, ujarnya, kini berbalik melemah setelah menguat dalam beberapa hari terakhir.
Reza mengatakan pelaku pasar di perdagangan valuta asing terlihat melakukan aksi profit taking, sama seperti di pasar ekuitas. Keadaan seperti ini kembali dijadikan momentum oleh para investor.
Meski dirilisnya neraca perdagangan Indonesia yang surplus bahkan di atas ekspektasi konsensus, data ekonomi tersebut belum mampu untuk menahan pelemahan rupiah. Sebelumnya, penguatan rupiah saat ini merupakan yang terkuat sejak Juli 2015.
Pemangkasan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 menjadi 5,1% oleh Bank Indonesia turut mendukung pelemahan rupiah.
Reza mengatakan mulai adanya pelemahan pada laju rupiah, memberikan peluang pembalikan arah.
Apalagi laju rupiah telah menguat dalam beberapa hari terakhir, sehingga lebih besar peluang pelemahannya.
“Selain itu, tampaknya laju dolar AS memanfaatkan momen jelang pertemuan FOMC The Fed, sehingga diperkirakan akan bergerak menguat dan berimbas pada melemahnya laju Rupiah. Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza.
Kurs tengah rupiah atas dolar AS
Tanggal | Rp/US$ |
15 Maret | 13.087 |
14 Maret | 13.020 |
11 Maret | 13.087 |
Sumber: BI, 2016