Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (15/3/2016) bergerak di support 13.094 serta resisten 13.077.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan kemarin laju rupiah kembali bergerak melanjutkan penguatannya walau mulai terbatas.
Penguatan itu, ujarnya, kembali dipicu oleh masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia khususnya obligasi, dengan asumsi aliran dana asing yang kembali masuk ke Indonesia kembali deras setelah bank sentral Eropa (ECB) kembali memangkas Deposit rate-nya ke area negatif yang lebih dalam, yakni -0.4%.
Alhasil, 2 Bank Sentral dunia kini telah menerapkan Negative Interest Rate Policy (NIRP) dari sebelumnya Zero Rate Policy (ZRP).
Reza mengemukakan meski secara domestik fundamental perekonomian Indonesia sudah mulai pulih, risiko tetap ada bagi rupiah.
“Melihat data ekonomi Tiongkok yang masih melambat, serta kenaikan inflasi AS yang bisa mengangkat peluang FFR untuk naik secara bertahap pada tahun ini,” kata Reza.
Apalagi semalam, ujarnya, laju dolar AS kembali mengalami kenaikan di tengah penantian pelaku pasar terhadap langkah selanjutnya dari ECB sehingga membuat laju euro sedikit tertekan.
Secara tren, ujarnya, laju rupiah sedang mempertahankan laju kenaikan jangka pendeknya, maka diharapkan kenaikan dapat kembali berlanjut.
Namun demikian, juga perlu diwaspada potensi pembalikan arah mengingat laju euro yang kembali turun dan diikuti sejumlah mata uang lainnya sehingga membuat laju dolar AS mampu berbalik naik.
“Apalagi jelang pertemuan FOMC The Fed, sehingga laju dolar AS mampu bergerak positif. Diharapkan jikapun terjadi pelemahan maka dapat terbatas. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah,” kata Reza.