Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMAS BERJANGKA: Harga Naik Terdongkrak Sentimen Euro

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor khawatir tentang pelemahan di pasar Eropa setelah Bank Sentral Eropa memperluas stimulus euro.
Emas batangan. /Reuters
Emas batangan. /Reuters

Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor khawatir tentang pelemahan di pasar Eropa setelah Bank Sentral Eropa memperluas stimulus euro.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik US$15,4 atau 1,22% menjadi menetap di US$1.272,80 per ounce.

Emas naik ke penutupan tertinggi sejak 2 Februari 2015, ketika emas berjangka berakhir di US$1.276,90 per ounce.

Emas mendapat dukungan karena para investor memburu aset-aset safe haven setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga acuan (refinancing) menjadi 0,0% dan suku bunga deposito menjadi negatif 0,4%, kata para analis.

Pernyataan Presiden ECB Mario Draghi langsung memicu penurunan di pasar ekuitas AS dan euro. Dow Jones Industrial Average AS turun 127 poin, atau 0,75% pada pukul 18.20 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia akan turun.

Emas mendapat dukungan lebih lanjut karena dolar AS menurun terhadap euro pada perdagangan Kamis.

Ada juga laporan bahwa Iran tidak mungkin berpartisipasi dalam pembekuan produksi minyak, yang memicu penurunan harga minyak.

Para analis mencatat bahwa setiap penurunan harga minyak akan berdampak negatif terhadap pasar ekuitas AS dan memberikan dukungan terhadap emas karena sifatnya sebagai aset safe haven.

Di sisi ekonomi AS, pada pekan yang berakhir 5 Maret, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman menurun 18.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya menjadi 259.000.

Itu merupakan tingkat terendah sejak Oktober dan juga di bawah konsensus pasar, menurut sebuah laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis.

Para pedagang juga sedang menunggu pertemuan Komite Pasar Terbuka Fedeal (FOMC) Federal Reserve AS pada minggu depan untuk indikasi tentang waktu kenaikan suku bunga.

Menurut alat Fedwatch, CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga The Fed berada di 20% pada pertemuan April 2016, dan 43% pada pertemuan Juni 2016.

Perak untuk pengiriman Mei naik 18,3 sen atau 1,19% menjadi ditutup pada US$15,549 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$5,1 atau 0,52% menjadi ditutup pada US$977,70 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper