Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Transaksi Multilateral BBJ dan BKDI Meningkat Pada Bulan Kedua

Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) mencatatkan volume kontrak multilateral pada bulan lalu naik sebesar 6,81% menjadi 69.694 lot dibandingkan pada Januari sejumlah 65.248 lot.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -Transaksi multilateral dua bursa berjangka yang kompak mengalami kenaikan secara bulanan pada Februari.

Dalam publikasi yang diterima Bisnis.com, Kamis (10/3/2016) Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) mencatatkan volume kontrak multilateral pada bulan lalu naik sebesar 6,81% menjadi 69.694 lot dibandingkan pada Januari sejumlah 65.248 lot.

Jadi, total kontrak dalam dua bulan pertama 2016 ialah 135.122 lot. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 dan 2015, volume kontrak meningkat 28% serta 66%.

Secara keseluruhan transaksi multilateral dan bilateral, total volume Februari mengalami kenaikan sebesar 31,82% menjadi 452.900,8 lot dari 343.587,5 lot di Januari.

Adapun daftar lima besar kontrak multilateral BBJ bulan lalu, ialah kopi robusta 5.000 kg (RCF) 20.392 lot, emas 250 gram (GOL250) 14.729 lot, kopi arabika 2.000 kg (ACF) 7.806 lot, olein 20.000 kg (OLE20) 7.013 lot, dan emas 100 gram (GOL100) 4.989 lot.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, pergerakan harga komoditas seperti emas memengaruhi nasabah dalam melakukan aksi jual dan beli. Namun, bursa tentunya tidak bisa mengatur aktivitas transaksi karena pasar yang bermain.

Sepanjang tahun Monyet Api ini BBJ memacu kenaikan kontrak multilateral sebesar 250% atau 1,5 juta lot dibandingkan pada 2015 sebanyak 700.264 lot.

Tahun lalu, tiga kontrak komoditas yang menjadi penyokong utama ialah kopi robusta sejumlah 233.712 lot, emas berjangka 250 gram sebanyak 129.023 lot, dan kopi arabika senilai 82.529 lot.

Adapun komposisi kontribusi kontrak multilateral yang dibidik pada 2016 ialah kopi sebanyak 25% - 30%, emas 20% - 25%, olein 20% - 25%, kakao 15% - 20% dan Penyaluran Amanat Luar Negeri atau PALN 10% - 15%.

"Kami memprioritaskan kopi, emas, dan olein. Untuk meningkatkan transaksi, kami juga banyak melakukan sosialisasi ke pelaku usaha," ujarnya.

Sementara itu, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) juga mencatatkan kenaikan volume transaksi multilateral pada Februari sebesar 60.474 lot dibandingkan Januari sejumlah 49.887 lot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper