Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) juga mencatatkan kenaikan volume transaksi multilateral pada Februari sebesar 60.474 lot dibandingkan Januari sejumlah 49.887 lot.
Dalam publikasi yang diterima Bisnis.com, Kamis (10/3/2016), jumlah total transaksi multilateral Januari mencapai Rp3,141 triliun atau US$58,525 juta dan Februari senilai Rp3,613 triliun atau US$68,171 juta. Total keduanya mencapai Rp6,676 triliun.
Namun, kumulatif transaksi multilateral BKDI pada dua bulan pertama 2016 sebesar 110.361 lot menurun 14% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 126.014 lot.
Minyak sawit yang terdiri dari CPO dan olein mendominasi transaksi dalam dua bulan pertama sebesar 65.004 lot dengan nilai Rp5,203 triliun. Di posisi kedua, emas mengantongi 28.132 lot dengan nilai Rp1,473 triliun atau US$7,182 juta.
Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menyatakan membidik volume transaksi multilateral pada 2016 meningkat sekitar 15% dari tahun sebelumnya. Target ini terbilang konservatif karena menyesuaikan dengan harga komoditas yang cenderung berada di posisi rendah.
Sepanjang 2015, transaksi perdagangan berjangka komoditi atau PBK mencapai 6.590.530 lot atau meningkat 7,11% dari tahun sebelumnya sebanyak 6.153.009 lot. Volume transaksi multilateral 2015 juga naik 15,47% dari periode sebelumnya sebesar 1.109.175 lot menjadi 1.280.801 lot.
BKDI Catatkan Volume Transaksi Rp6,67 Triliun Sampai Februari
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) juga mencatatkan kenaikan volume transaksi multilateral pada Februari sebesar 60.474 lot dibandingkan Januari sejumlah 49.887 lot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
44 menit yang lalu