Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menegaskan peringkat surat utang jangka panjang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk di 'AA-(idn)' dengan prospek stabil.
Dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/3/2016), disebutkan bahwa peringkat itu berlaku untuk penerbitan obligasi berkelanjutan senilai Rp2 triliun yang jatuh tempo pada 2017 sebesar Rp1 triliun dan Rp600 miliar pada 2018.
Peringkat juga berlaku untuk obligasi senilai Rp400 miliar yang jatuh tempo pada 2020. Fitch menyebutkan penegasan peringkat itu didasarkan pada kesuksesan Alfamart menambah jaringan toko dan menjaga profil kredit dengan leverage yang rendah.
"Jumlah toko telah bertambah lebih dari dua kali lipat sejak 2010 dan perusahaan menghasilkan hampir US$200juta EBITDA di 2015, naik dari posisi 2014 sebanyak US$178juta," tulis Fitch dalam laporannya.
Fitch memperkirakan jaringan minimarket Alfamart akan menjadi format jaringan ritel modern yang paling baik di Indonesia. Fitch juga memperkirakan Alfamart akan menambah lebih dari 1.100 toko per tahun dalam 2 tahun ke depan, lebih rendah dari penambahan toko sepanjang tahun lalu yang 1.200 unit.
Menurut Fitch, Alfamart mengalami kesulitan dalam mendapatkan lokasi toko baru pada harga yang masuk akal di area utama. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di pulau lain, Alfamart fokus ekspansi di luar Pulau Jawa.
Di sisi lain, peringkat dari Alfamart juga diuntungkan dari solidnya posisi perusahaan sebagai operator minimarket terbesar, termasuk jaringan Alfa Midi dan Lawson.
Alfamart memiliki lebih dari 11.600 toko—termasuk anak perusahaan—pada akhir kuartal III/2015, sedikit di atas kompetitor terdekatnya, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dengan lebih dari 11.400 toko.