Bisnis.com, JAKARTA: Harga minyak dunia melonjak pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB, setelah data data tenaga kerja Amerika Serikat mengejutkan pasar.
Data tersebut memicu harapan meningkatnya permintaan dari negara yang menjadi konsumen minyak mentah terbesar di dunia tersebut.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April pada penutoan perdagangan Jumat, melonjak US$1,35atau 3,91% ke US$35,92 di New York Mercantile Exchange.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa untuk minyak, berakhir pada US$38,72 dolar AS per barel, naik US$ 1,65 atau 4,45%.
"Kami melihat banyak investor datang kembali, pasar bergerak naik lagi," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan, seperti dikutip Antara, Sabtu (5/3/2016).
Penguatan minyak, ujarnya, didorong angka pengangguran AS.
Departemen Tenaga Kerja AS mengemukakan pertumbuhan lapangan pekerjaan lebih baik dari yang diperkirakan pada Februari. Tingkat pengangguran bertahan di 4,9%, merupakan tingkat terendah delapan tahun.
“Penguatan mengejutkan dalam angka ketenagakerjaan menggarisbawahi pertumbuhan ekonomi yang lumayan, sehingga meningkatkan prospek permintaan,” kata Kyle Cooper dari IAF Advisors.